Shalat Gerhana Bulan dan Matahari

3. Shalat Gerhana bulan dan matahari  (KUSUFAIN)

Bahwa gerhana, baik matahari maupun bulan, bukanlah terjadi karena kematian/kelahiran seseorang, atau sebab dalam berbagai cerita takhayul lainnya.

Gerhana adalah peristiwa alam yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah. Darinya kita dan para ilmuwan banyak belajar tentang astronomi dan fisika. Kesemuanya menambah pemahaman kita tentang bagaimana sempurnanya Allah mengatur alam semesta ini.

Sholat kusufain adalah sholat dua gerhana, yakni sholat kerena gerhana bulan (khusufi) dan gerhana matahari (kusuf), hukumnya adalah sunnah muakkadah menurut kesepakatan ulama, berdasarkan dalil sunnah yang tsabit dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Sholat gerhana adalah sholat yang cukup unik, ia terdiri dari 2 rakaat dengan 2 ruku pada setiap rakaat. Jadi, totalnya ada 4 rukuk. Berikut adalah hadits dari Ibunda Aisyah yang menerangkan bagaimana Rasulullaah saw. melakukan sholat gerhana:

Sayyidatuna A’isyah ra bercerita: Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasulullah saw. kemudian beliau sholat bersama para sahabat. Beliau pun berdiri dengan lama, ruku’ dengan lama, berdiri lagi dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu ruku’ dengan lama namun lebih pendek dari yang pertama, lalu mengangkat kepala dan bersujud, dan melakukan sholat yang terakhir seperti itu, kemudian selesai dan matahari pun sudah muncul. (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Waktu Shalat Gerhana

Yaitu sejak dimulainya gerhana sampai berakhirnya. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Maka apabila engkau melihatnya –yaitu gerhana tersebut- maka shalatlah” (Muttafaqun alaihi)
Tidak disyariatkan shalat gerhana setelah gerhana itu selesai. Jika gerhana berakhir sebelum dia sempat shalat maka tidaklah disyariatkan shalat baginya.

Cara mengerjakannya:
Pertama:
Sholat dua raka’at sebagaimana sholat biasa, boleh dilakukan sendiri sendiri atau pun berjamaah
Kedua
1. Sholat dua raka’at dengan 4 rukuk,dan 4 kali sujud, yakni pada raka’at pertama sesudah
    rukuk dan i’tidal membaca surat Fatihah lagi, kemudian rukuk sekali lagi dan i’tidal lagi,
    kemudian terus sujud sebagaimana biasanya
2. Pada raka’at kedua dilakukan seperti pada raka’at yang pertama.Dengan demikian sholat
    gerhana itu semuanya dilakukan 4rukuk, 4sujud, dan 4 Fatihah
3. Bacaan Fatihah dan surat dalam sholat gerhana bulan dinyaringkan, sedangkan untuk
    gerhana bulan tidak dinyaringkan, Dalam membaca surat pada tiap tiap rakaat disunahkan
    membaca surat surat yang panjang
4. Jika sholat gerhana di lakukan seperti sholat biasa dua raka’at dengan dua rukuk, maka
    tidak ada halangan, yakni cukup sah pula,

Lafadzh niatnya gerhana bulan
Artinya:
“Aku niat shalat gerhana bulan dua raka’at,karena Allah Ta’alla”


 Lafadzh niatnya gerhana matahari


Artinya:
“Aku niat shalat gerhana matahari dua raka’at,karena Allah Ta’alla”


Bagaimana Cara Shalat Gerhana?
1. Dia shalat dua rakaat dengan mengeraskan bacaan –menurut pendapat ulama yang benar
2. Dia membaca surat Al-fatihah dan surat lainnya, disunnahkan yang panjang dan dibaca
     jahr (keras) oleh Imam ketika shalat gerhana berjama'ah
3. Lalu dia ruku’ dengan ruku’ yang panjang.
4. Setelah itu dia mengangkat kepalanya dari ruku dan membaca
    “Sami’ Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu”
5. Lalu dia kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang yang lebih pendek dari surat
    pertama,
6. Kemudian dia ruku’ dengan waktu ruku’ lebih pendek dari waktu ruku’ pertama.
7. Setelah itu dia angkat kepalanya dari ruku’ dan membaca,
    “Sami’ Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu, hamdan katsiran thayyiban
     mubarakan fiihi, mil’us samaawati wa mil’ul ardhi wa mil’umaa syi’ta min syai’in
     ba’du”
8. Lalu dia sujud dengan dua sujud yang panjang
9. Dia tidak panjangkan duduk di antara dua sujudnya
10. Kemudian dia kerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan dua ruku dan
      dua sujud yang panjang.
11. Lalu dia bertasyahud, dan
12. Salam

Ini adalah sifat salat gerhana sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagaimana yang diriwayatkan dari banyak jalan, di antaranya dari dua shahih (Shahih Al-Bukhari dan Muslim, lihat Al-Bukhari no. 1046, dan Muslim 2088)

SHALAT SUNNAH LAINNYA 
Yang belum di kunjungi
A. Sholat sunnat yang tidak dikerjaan berjamaah yaitu :
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-hajat.html
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-wudhu.html http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-istiharah_11.html
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-dhuha.html http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-awwabin.html"
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-tahiyatul-masjid.html http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-tasbih.html
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-tahajud.html http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-taubat.html
B. Sholat sunnat yang dikerjaan berjamaah yaitu :
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-tarawih-dan-witir.html
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-idul-fitri-dan-idul-adha.html
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-gerhana.html
http://almuttaqintegal.blogspot.com/2014/04/shalat-istisqo-meminta-hujan.html




http://tuntunansholatdankumpulandoa.blogspot.com