3) Shalat Dhuha
Pasti sudah banyak buku buku tata cara
melaksanakan Sholat Dhuha, ini saya tulis kembali mungkin bermanfaat dan
tuntunan bagi teman2 yang belum mengetahui atau yang belum lengkap
mengenai tuntunan pelaksanaan sholat dhuha,
Tata cara dibawah ini
mungkin bisa membantu teman2 untuk beristiqomah dalam melaksanakan
sholat sunnah dhuha :
1. Waktunya :
Sejak Terbit Matahari sampai dengan akan masukknya
matahari di titik atau sekitar
pukul 07.00 s/d 11.00 BBWI.
2. Pelaksanaannya : Dilaksanakan dua raka’at sekali salam
3. Jumlah Roka’at : Paling sedikit 2 raka’at dan paling banyak 12 raka’at
4. Niatnya : Usholli Sunnatadh dhuha Rok’ataini Lil laahi ta’aalaa
5. Bacaan suratnya : a. S.Asy - Syamsu. b. S.Al - Lailu. atau a. S.Adl - Dhuha b. S.Asy - Syarch
6.
Hikmahnya :
a. Diampuni kesalahan & dosanya.
b.
Dilapangakan usaha - rezekinya.
c. Dimantapkan iman dan takwanya.
7. * Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram :
“ Ushallii sunnatadh-dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa.”
“ Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’alaa.”
* Membaca doa Iftitah
* Membaca surat Al-Fatihah
* Membaca satu surat didalam Al-Quran
- Surat Asy-Syamsu
- Surat Al-Lailu
- Surat Adh-Dhuha
- Surat Asy - Syarch
- (Atau surat Al-Quran lainnya yang telah kita hafal)
* Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
* I’tidal dan membaca bacaanya
* Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
* Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya
* Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
*
Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara
diatas,
kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua
kali.
8. Doa setelah sholat dhuha adalah sebagai berikut :
A.
Bismillaahir rochmaanir rochim. … Alhamdulillaahi robbil-aalamin.
Washsholaatu wassalaamu ‘alaa sayyidii muchammadin sholaatan tuwassi’u
bihaa ‘alayyal-arzaaq, wayuchsinu bihaa liyal akhlaaq. Allaahumma sholli
‘alaa sayyidii muchammadin yubaariku lii bihaa fiiamwaalii, wa
yastaqimu bihaa achwaali wa’alaa aalihii wa aschaabihi wasallim ajma’iin
(Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Semoga sholawat serta
salam tetap atas pemimpinku Muhammad, yang dengan sholawat itu semoga
dapat meluaskan rezeki atasku, dan membaikkan akhlaqku. Ya Allah
limpahkan sholawat atas pemimpinku Muhammad, yang dengan sholawat itu
dapat memberkahi harta bendaku, dan meluruskan tingkah lakuku, dan atas
keluarga dan para sahabat beliau seluruhnya semoga Engkau berikan
keselamatan)
B. Alaahumma asbchtu wabika amsaitu wabika achyaa
wabika amuutu wailaikan nusyuur. Allahumma inni as-aluka khoiro
haadzal-yaum, fatchahu wanashrohu wa nuurohu wabarokatahu. Allahumma
inni as-aluka khoiro haadzal-yaum wa khoiro maa fiihi, wa a’uudzubika
min syarri haazal-yaum wa syarri maa fiihi. Allahumma maa asbacha bii
min-ni’matin au biachadin min cholqika faminka wachdaka laa syarika
laka, falakal chamdu walakasy-syukru’alaadzaalika
(Ya Allah atas
nam-Mu aku memasuksi waktu pagi, dan dengan-Mu aku memasuki waktu sore,
dengan-Mu aku hidup dan dengan-Mu pula aku mati, serta kepada-Mu aku
kembali digiring. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikkan
hari ini, pembukaannya, pertolonganya, cahanya, dan keberkahanya. Ya
Allah, Sungguh aku mohon kepadamu kebaikkan hari ini dan kebaikkan apa
saja yang ada pada hari ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
hari ini dan kejahatan apa saja yang ada pada hari ini. Ya Allah,
apapun macamnya nikmat yang aku rasakan pagi ini atau dengan siapapun
dari makhluqmu aku bertemu pagi ini, maka semuanya dari Engkau sendiri,
tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala puji dan sanjung serta syukur untuk-mu
atas semuanya itu)
C. Allahumma innad dhuhaa – A dhuha uka, Wal
jamaala jamaa-luka, Wal bahaa-a bahaa-uka, Wal qudrota qudrotuka, Wal
quwwaata quwwatuka, Wal Ishmata ishmatuka. Allahumma inkaana rizqi
fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, Wainkaana
mu’siron fayassirhu, Wainkaana ba’iidan faqorribhu, Wainkaana charooman
fathohhirhu, Bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika,
waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholichiin.
(Ya
Allah sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah
keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah
kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah
perlindungan-Mu. Ya Allah apabila rizqiku berada dilangit maka mohon
turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah,
bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu,
keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan
perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang Engkau berikan kepada
hamba-hambaMu Yang sholeh)
D. Allahumma innii ujibu da’wataka
washollaitu faridlotaka, wantasyartu kamaa amartanii, farzuqnii
minfadllika rizqon chalaalan thoiyyban mubaarokaa, wa anta khoirur
rooziqin
(Ya Allah , sesungguhnya aku telah memenuhi panggilan-Mu,
dan aku telah sholat yang telah Engkau wajibkan, serta aku telah
menyabar berusaha sebagaimana yang telah Engkau perintahkan, maka
berilah aku rizqi dan keutamaan-Mu berupa rizqi yang halal, yang baik
dan barokah, dan Engkau adalah sebaik-baiknya pemberi rizqi)
E.
Allahumma yaa ghoniyu yaa chamid, yaa mubdiiu yaa mu’iid, yaa rochimu
yaa waduud, aghnini bichalaalika ‘an charomik, wabithoo’atika ‘an
ma’shiyatik, wabifadllika’anman siwaak.
(Ya Allah, Wahai Dzat Yang
Maha Kaya dan terpuji, yang memulai dan mengembalikan, yang maha
penyayang dan pengasih, kayakanlah aku dengan rizqi halal-Mu jauh dari
yang Kau haramkan, berilah kami ketaatan untuk menjauhi maksiat
kepada-Mu, dan berilah kami dari keutamaanMu jauh selain Kamu)
F.
Allahumma ij’al ausa’a rizqika ‘allayya ‘inda kibari sinni wa
inqithooi ‘umrii, laailaaha illaa anta subchaanaka inni kntu
minadh-dhoolimiin.
(Ya allah, jadikanlah luasnya rizqiMu kepadaku
ketika di usia lanjut (Tua)ku, dan akan putusnya umurku, tidak ada Tuhan
kecuali Engkau sesungguhnya aku berada dalam golongan orang-orang yang
aniaya)
G. Allahumma sholli wasallim wabaarik’alaa sayyidina
muchammadin wa ‘alaa aalihii bi’adadi anwaa’irrizqi walfutuuchaat, yaa
baasithu alladzii yabsuthur-rizqon liman yasyaa-ubughoiri chisaab.
Ubsuth ‘alaiyya rizqon min kulli jihatin min makhluuq, wa machdli
babzlika wakaromika bighoiri chisaab
(Ya Allah, Limpahkan
sholawat, keselamatan dan barokah kepada pemimpinku Muhammad dan
keluarga beliau, dengan sejumlah bilangan berbagai rezqi dan terbukanya
rahmat, wahai dzat pelapang rizqi, yang melapangkanrizqi kepada siapapun
yang dikehendaki tanpa perhitungan, lapangkanlah atasku rizqi dari
segala arah dari perbendahaan ghoibMu dengan tanpa makhluq lain yang
mencari-cari kesalahan (iri hati) hanya karena anugerah dan kemulian
serta kedermawananMu dan kemuliaanMu yang tanpa perhitungan itu)
H.
Subchaana robbika robbil-izzati ‘am maa yashifuun, wasalaamun
‘alalmursaliin, wal-chamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
(Maha suci Tuhan yang maha mulia dari segala apa yang mereka sifatkan,
dan keselematan semoga dilimpahkan kepada para utusan, dan segala puji
bagi Allah Tuhan seru sekalian alam)
9. Rahasia dan Keutamaan shalat Dhuha
Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha,
di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di
setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih
(ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan
alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah)
adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan
adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat
Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka
akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan
banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali
(karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah
kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang
akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat
kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk
melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat
perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”
(Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang
rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di
dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa
yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya,
maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah
ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari
awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore
harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga
disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala
al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”
(Sesungguhnya
Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat
rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang
siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk
melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang
melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat
Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih
al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang
siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia
(setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia
shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan
umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa
pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni
dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR
Tirmidzi)
Dengan mengetahui tata cara, niat dan keutamaan shalat
Dhuha diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat
sunah dhuha dengan benar. Dengan niat karna Allah, semoga mendapat
pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. Amin..
Mohon maaf mungkin ada kekeliuran ketik dan bacaan mohon dikoreksi ….. semoga bermanfaat
Sumber dari buku “Jamaah Mabruro”
SHALAT SUNNAH LAINNYA
Yang belum di kunjungi
A. Sholat sunnat yang tidak dikerjaan berjamaah yaitu :
B. Sholat sunnat yang dikerjaan berjamaah yaitu :
http://tuntunansholatdankumpulandoa.blogspot.com
Welcome !
Selamat Datang
di situs Blog Pengajian Al-Muttaqien
Jln. Halmahera km.1 RW.X Mintaragen
Tegal
Jln. Halmahera km.1 RW.X Mintaragen
Tegal
Mari mencari Ilmu untuk DUNIA & AKHIRAT
( SAMPAIKANLAH WALAUPUN HANYA SATU AYAT )
Cross Browser Support
Harapan TERINDAH untuk saling berbagi Ilmu semoga bermanfaat
Anggota Al-MuttaqinMasjid Baitul Iman
Ads for Blogger
Usefull Tools
Internet & Tech List
Aku ingin belajar... !!!
Bagi Anda yang ingin BELAJAR MEMBACA AL-QUR'AN sebaiknya pelajari juga TAJWIDnya , agar terasakan Kenikmatan dan Keindahan dalam membacanya, Mari belajar bersama di blog ini semoga mendatangkan Faedah yang berguna bagi kita semua Aamiin....
Link Banner Blog
Klik untuk INGIN BELAJAR