ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QUR’AN

10.  ISTILAH-ISTILAH DALAM AL-QUR’AN

a. Sajdah. 
Pada ayat-ayat sajdah disunahkan melakukan Sujud tilawah. Sujud ini dilakukan di dalam atau diluar shalat, disunahkan pula bagi yang membaca dan yang mendengarkannya. Hanya saja ketika didalam shalat, sujud atau tidaknya tergantung pada imam. Jika imam sujud, makmum harus mengikuti, dan begitu pula sebaliknya. Ayat Sajdah terdapat dalam surat: 7:206, 13:15, 16:50, 17:109, 19:58, 22:18, 22:77, 25:60, 27:26, 32:15, 38:24, 41:37, 53:62, 84:21, 96:19.

b. Saktah ( س ) 
Yaitu berhenti sejenak tanpa bernafas. Ada didalam surat: 18:1-2, 36:52, 75:27, 83:14.
Contoh: كَلاَّ بَلْ رَانَ

c. Isymam, 
Yaitu menampakkan dhammah yang terbuang dengan isyarat bibir. Isymam hanya ada di surat Yusuf ayat 11, pada lafazh لاَ تَأْمَنَّا

d. Imalah, 
Artinya pembacaan fat-hah yang miring ke kasrah. Imalah ada di dalam surat Hud ayat 41, 
pada lafazh بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا dibaca “MAJREHA”.

e. Tas-hil, 
Artinya membaca hamzah yang kedua dengan suara yang ringan atau samar. Tas-hil dibaca dengan suara antara hamzah dan alif. Terdapat di dalam surat Fushshilat ayat 44, pada lafazh أَأَعْجَمْيٌّ hamzah yang kedua terdengar seperti ha’.

f. Nun Al-Wiqayah, 
Yaitu nun yang harus dibaca kasrah ketika tanwin bertemu hamzah washal, agar tanwin tetap terjaga.

Contoh: نُوْحٌ ابْنَهُ – جَمِيْعًا الَّذِيْ

g. Ash-Shifrul Mustadir, 
Yaitu berupa tanda (O) di atas huruf mad yang menunjukkan bahwa mad tersebut tidak dibaca panjang, baik ketika washal maupun waqaf (bentuknya bulatan sempurna, dan biasanya terdapat di mushaf-mushaf timur tengah).

Contoh: لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُواْ

h. Ash-Shifrul Mustathilul Qa’im, 
Yaitu berupa bulatan lonjong tegak (0) biasanya diletakkan di atas mad. Mad tersebut tidak dibaca panjang ketika washal, namun dibaca panjang ketika waqaf. 

Contoh: أَنَاْ خَيرٌ – لَكِنَّاْ

i. Naql, 
Yaitu memindahkan harakat hamzah pada huruf sebelumnya.

Contoh: ﺑﺌﺲَ الاِسْمُ dibaca ﺑﺌﺴَلِسْمُ

Demikianalah pembahasan tentang materi Tajwid, Semoga kita bisa memahami tentang Ilmu Tajwid ini serta mempraktekannya, maka  kita akan bisa membaca Al-Qur'an secara baik dan benar serta secara tartil / perlahan-lahan. 
Dengan memperbanyak membacanya maka akan semakin banyak pula NIKMAT ALLAH yang kita dapatkan.

(Diringkas seperlunya dari buku “Pedoman Daurah Al-Qur’an – Kajian Ilmu Tajwid” oleh Abdul Aziz Abdur Rauf. Al-Hafizh, Lc. Dan buku “Ilmu Tajwid Plus” oleh Moh. Wahyudi.)


Hukum-Hukum Lain Yang Belum di Baca / diBuka :
 
  1. Hukum-Nun-Mati-dan-Tanwin
  2. Hukum-Mim-Mati
  3. Hukum-Mim-dan-Nun-Tasydid
  4. Hukum-Lam Ta'rif (Alif-Lam)
  5. Hukum-Idgham
  6. Hukum-Mad
  7. Hukum-At-Tafkhim-dan-At-Tarqiq
  8. Qalqalah
  9. Tanda-Tanda Waqaf (Berhenti)
10. Istilah - Istilah dalam Al-Qur'an 


<<<< Klik disini , kembali ke AWAL ■■■