Hukum Mad

6. HUKUM MAD

Menurut arti Istilah Mad adalah isim masdar dari fi’I “ madda-yamuddu-maddan “ yang mempunai arti panjang atau memanjangkan. 
Menurut sebagian Ulama’ Mad juga mempunyai arti “ ziyadah “ yang artinya bertambah, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Nuh ayat:12
“ وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا ”
Yang artinya : dan menambah harta-harta dan anak-anakmu dan menjadikan untuk kalian kebun-kebun dan sungai-sungai untuk kalian semua.
Sedang menurut istilah mad mempunyai pengertian memanjangkan suara suara suatu huruf dengan adanya huruf-huruf mad tetentu. Semua Ulama’ sepakat bahwa huruf mad hanya ada 3 yaitu :

alif (ا), wau (و), dan ya’(ي) dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. 

Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.
 -و (wau sukun) yang huruf sebelumnya berharokat dhommah.
- ي (ya’ sukun) yang huruf sebelumnya berharokat kasrah.
- ا (alif) yang huruf sebelumnya berharakat fat-hah. 

Mad terbagi menjadi dua :
1. Mad Ashli dan
2. Mad Far’i



A. Mad Ashli, 
Atau sering disebut dengan istilah Mad Thobi'i. Mad ashli adalah panjangnya suara suatu huruf tertentu karena adanya huruf Mad Thobi’i  yang ashli. Serta tidak bertemu atau bercampur dengan huruf-huruf sababul mad seperti hamzah dan sukun, tetapi didalamnya ada salah satu huruf mad yang tiga; alif, ya’, wau. 
Yaitu huruf Fathah diiringi oleh "ا" mati, Huruf berdhamah diiringi oleh '' و" mati dan Huruf berkasrah diiringi oleh "ي" mati panjangnya ialah dua harakat.
Contoh:
إِيَّاكَ – يَدْخُلُوْنَ – فِيْ جِيْدِهَا
نَالَ   , يَقُوْلُ   ,يَسِيْرُ 
(yasiiru, yaquulu, naala)

Mad Thobi’i terbagi menjadi dua :
  1) Mad Thobi’i  Kilmi
  Contoh :
- ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ

- الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
- فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ

  2) Mad Thobi’i  Harfi
  Mad thobi’I harfi mempunyai lima huruf yang terkumpul dakam lafadh “ حي طهر “
  - Huruf Ya’ dalam permulaan surat (مريم كهيعص و يس)
  - Huruf Ha’ dalam permulaan surat ( غافر، فصلت، الشورى، الزخرف، الدخان، الجاثية، الأحقاف )
  - Huruf Tho’ dalam permulaan surat (طه و الشعراء والقصص، و طس و النمل )
  - Huruf Ro’ dalam permulaan surat (يونس، وهود، ويوسف، وإبراهيم، والحجر، و الرعد )
  - Huruf Ha dalam permulaan surat (مريم، وطه ) 
 

B. Mad Far’i
Macam-macam Mad Far’i

 
1. Mad Wajib Muttasil
    Yaitu apabila ada huruf mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat.
    Panjang mad Wajib Mutasil :
    - Menurut imam Hafsh adalah antara 2 atau 2,5 alif / 4 atau 5 harokat
    - Menurut imam Hamzah : 3 alif / 6 harokat
      Contoh :
        - إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ

    - يُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ


2. Mad Jaiz Munfashil
    Yaitu apabila ada huruf-huruf mad bertemu dengan hamzah dalam dua kalimat.
    Panjang Mad Jaiz Munfashil :
    - Menurut Imam Hamzah : 6 harokat / 3 alif
    - Menurut imam Hafsh : 4 harikat / 2 alif
      Contoh :
      - وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ
   - قَالُوا مَا أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا


3. Mad Lazim
    Yaitu apabila ada huruf mad bertemu dengan sukun.
    Disebut mad Lazim karena beberapa alas an :
    - للزوم سببه -وهو السكون
    Yaitu karena tetapnya penyebab adanya mad tersebut yaitu sukun.
    - للزوم مده ست حركات
   Yaitu karena wajibnya panjang mad tersebut yaitu 6 harokat / 3 alif
   - لالتزام جميع القراء مده ست حركات
   Yaitu karena ketetapan seluruh ahli Qurro’ dalam hal panjang nya mad ini.


   Mad lazim ada dua macam :
   1. Mad Lazim Kilmi
   2. Mad Lazim Harfi

   Dan dari masing-masing bagian juga terbagi menjadi dua, yaitu :
   1. Mutsaqqol
   2. Mukhoffaf


   Jadi secara garis besar mad Lazim terbagi menjadi 4 (empat) macam :
   1) Mad Lazim Kilmy Mutsaqqol

       Yaitu adanya huruf mad yang bertemu dengan sukun yang tetap ( lazim ) 

       dalam suatu kalimat serta   diidghomkan. Contoh :
       - غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
     - قَالَ أَتُحَاجُّونِّي فِي اللَّهِ وَقَدْ هَدَانِ وَلَا أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِ
     - الْحَاقَّةُ (1) مَا الْحَاقَّةُ (2) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّ


   2) Mad Lazim Kilmy Mukhoffaf
       Yaitu adanya huruf mad yang bertemu dengan sukun yang tetap ( lazim ) 

       dalam suatu kalimat dengan tanpa diidghomkan. Contoh :
        - آلآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ
    - آلآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ


   3) Mad Lazim Harfy Mutsaqqol
       Yaitu adanya huruf mad yang bertemu dengan sukun yang tetap ( lazim ) 

       dalam suatu huruf hijaiyah tertentu dengan disertai dengan idgom. 
       Disebut harfi karena adanya mad yang bersamaan dengan sukun tersebut. Contoh :
       - Lam dalam ayat : المص
       - sin dalam ayat : طسم

    4) Mad Lazim Harfy Mukhoffaf
        Yaitu adanya huruf mad yang bertemu dengan sukun yang tetap ( lazim ) 

        dalam suatu huruf hijaiyah tertentu dengan tanpa disertai pengidgoman.
        Contoh :
        - Shod dalam Ayat : المص
        - Lam dalam ayat : الر
       - Qof dalam ayat : ق وَالْقُرْآَنِ الْمَجِيدِ
       - Mim dalam ayat : حم dan الم

4. Mad ‘Aridli Lissukun
Yaitu apabila ada huruf mad bertemu dengan sukun yang baru yang disebabkan oleh adanya waqof. Disebut “ ‘aridl “ karena adanya mad ini dikarenakan adanya sukun yang baru akibat waqof.
Contoh :
- بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) - وَالْقُرْآَنِ الْحَكِيمِ (2) إِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (3) عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (4)
- قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3)

Panjang Mad ‘Aridli Lissukun adalah Conditional, artinya boleh 1 alif boleh 2 alif dan boleh 3 alif. Jika dalam bacaan mad sebelumnya 1 alif maka Mad ‘aridl selanjutnya juga 1 alif, begitu pula jika 2 atau 3 alif.

5. Mad Badal
Yaitu apabila ada huruf mad bertemu dengan hamzah. Disebut mad badal karena hamzah tersebut diganti dengan mad ( huruf mad )
Panjang bacaan mad Badal adalah 2 harokat / 1 alif.
contoh :
- وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ
- يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
Asal contoh tersebut adalah : أأمنوا dan ااتينا

6. Mad Tamkin

Yaitu apabila ada huruf mad bertemu dengan sepadannya. Artinya adahuruf mad wawu bertemu wawu dan huruf mad ya’ bertemu dengan ya.
Panjang bacaan Mad Tamkim adalah 2 harokat / 1 alif.
Contoh :
- الدين امنوا وعملوالصالحات
- نبيين

7. Mad Lin/mad Len

Yaitu apabila ada huruf mad yang didahului oleh fathah yang bertemu dengan sukun yang baru( waqof )
Panjang mad Len adalah sama seperti panjangnya mad ‘Aridli Lissukun yaitu 1 / 2 / 3 alif atau 2 / 4 / 6 harokat.
Contoh ;
- الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ
- اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
 

8. Mad Shilah
Yaitu memenjangnya suara mad ketika ada Dlomir ( Ha’) yang diapit dua huruf sebelum dan sesudahnya yang berharokat.
Mad Shilah ada dua macam :
a. Mad Shilah Thowilah
Yaitu memanjangnya Suara Mad pada Dlomir (ha’) yang setelahnya bertemu dengan hamzah.
Contoh :
- وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ
- مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ
b. Mad Shilah Qoshiroh
Yaitu Memanjangnya Suara mad pada dlomir (ha’) yang setelahnya tidak bertemu dengan hamzah.
Contoh :

- لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
- لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
 

9. Mad Farqi
Memanjangnya Suara mad ketika ada Hamzah bertemu dengan hamzahnya al ( ال ) kemudian hamzahnya “ al “ tersebut dipanjangkan ( diganti alif .
Contoh :
- أالله
- أاسحر
- أالئن

 

10. Mad ‘iwadh
Secara lafdhi, kata “ ‘iawdl” mempunyai pengertian mengganti atau ganti. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa mad Iwadl adalah Memanjangnya suara kalimat akibat adanya penggantian sebuah tanwin fathah ketika diwaqofkan.
Panjang Mad ‘Iwadl adalah : 1 alif / 2 harokat
Contoh :
- وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا
- لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا
- إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً

الي هنا بتوفيق الله و انا يته تم هذا الكتا ب

KEPUSTAKAAN
1. Al-Qur’an Al-Karim
2. Pokok-pokok Ilmu tajwid, oleh Moh Bashory ‘Alawi
3. Al-Waqfu wa al-Ibtida’. Al-Hajj Moh Bashory
4. Miftahus As-Suhulah . oleh Moh Yahya Husnan
5. Al-Wajiz Fi ‘Ilmi at-Tajwid
6. Matan al-Jazariyyah . oleh Syamsuddin
7. Hidayatul Mustafid . oleh Muh Mahmud
8. Ahkamu at-tajwid


Hukum-Hukum Lain Yang Belum di Baca / diBuka :
 
  1. Hukum-Nun-Mati-dan-Tanwin
  2. Hukum-Mim-Mati
  3. Hukum-Mim-dan-Nun-Tasydid
  4. Hukum-Lam Ta'rif (Alif-Lam)
  5. Hukum-Idgham
  6. Hukum-Mad
  7. Hukum-At-Tafkhim-dan-At-Tarqiq
  8. Qalqalah
  9. Tanda-Tanda Waqaf (Berhenti)
10. Istilah - Istilah dalam Al-Qur'an 


<<<< Klik disini , kembali ke AWAL ■■■