Menurut Imam Syafi’i shalat ini dilakukan antara shalat maghrib dan isya’ sebanyak 2 raka’at, atau 4 rakaat atau 6 rakaat, atau sebanyak 20 rakaat dengan satu salam setiap dua raka’at.
Fadhilah shalat ini sangat besar disebut dalam hadist Nabi saw yang berbunyi,
عَنْ أَبِي هرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِتَّ رَكَعَاتٍ لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيمَا بَيْنَهُنَّ بِسُوءٍ عُدِلْنَ لَهُ بِعِبَادَةِ اِثنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً (رواه ابن ماجة وهو ضعيف في فضائل الأعمال
Dari Abu Hurairah ra, Rasulallah saw bersabda: “Siapa yang shalat enam rakaat tanpa disela dengan pembicaraan, ia senilai ibadah selama dua belas tahun.” (HR Ibnu Majah, hadist dhaif)*
(*) Ulama sepakat bahwa hadits dha’if dapat dijadikan sebagai hal-hal yang masuk dalam kategori fadhail al-’amaal (perbuatan baik)
sumber: http://hasansaggaf.wordpress.com